TIMES MOROTAI, JAKARTA – Dunia sepak bola tengah berduka. Penyerang Liverpool asal Portugal, Diogo Jota, meninggal dunia di usia 28 tahun setelah mobil Lamborghini mengalami kecelakaan di wilayah utara Spanyol, hanya dua pekan usai menikah dengan kekasih masa kecilnya.

Dalam insiden yang terjadi pada Kamis dini hari (sekitar pukul 00.35 waktu setempat), Jota tidak sendirian. Ia tengah bepergian bersama adik laki-lakinya, Andre Jota (26), yang juga seorang pesepakbola profesional.

Keduanya tewas di tempat setelah kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan fatal di jalan tol A-52, wilayah Cernadilla, dekat Zamora, tak jauh dari perbatasan Spanyol–Portugal.

Menurut laporan awal, kecelakaan diduga terjadi akibat pecahnya ban Lamborghini saat mendahului kendaraan lain. Mobil kemudian keluar dari jalan, terguling, dan terbakar. Api bahkan sempat merambat ke vegetasi sekitar lokasi kejadian. Meski tim penyelamat segera dikerahkan, nyawa keduanya tidak tertolong.

Liverpool FC, klub tempat Jota bernaung, menyampaikan rasa dukanya yang mendalam. Dalam pernyataan resminya, klub menyebut bahwa keluarga, sahabat, dan para penggemar Jota telah kehilangan sosok luar biasa dalam tragedi yang tak terbayangkan. Rangkaian bunga dan ungkapan belasungkawa mulai berdatangan di luar Stadion Anfield.

Tragedi ini terjadi hanya 12 hari setelah Jota menikah dengan Rute Cardoso, perempuan yang telah menjadi kekasihnya sejak usia 16 tahun dan ibu dari tiga anak mereka. Dalam unggahan terakhirnya di Instagram, Jota menyebut dirinya sebagai pria paling beruntung di dunia karena bisa menjadi suami Rute.

Mereka menikah di Porto, kampung halaman Jota, pada 22 Juni lalu. Rute sendiri sempat mengunggah foto-foto pernikahan mereka di media sosial pada hari Rabu, menulis: “Mimpiku menjadi kenyataan,” yang kemudian dibalas Jota, “Aku yang paling beruntung.”

Kecelakaan tragis itu terjadi di ruas A-52, jalan tol utama yang biasa dilalui kendaraan dari Portugal menuju pelabuhan Santander dan Bilbao di Spanyol, atau ke arah timur laut menuju Prancis.

Pihak berwenang di wilayah Castilla dan Leon telah mengonfirmasi insiden ini, termasuk dua korban meninggal dunia. Federasi Sepak Bola Portugal kemudian menyusul dengan pernyataan resmi yang memastikan kematian Diogo dan Andre pada pukul 08.00 pagi waktu setempat. (*)