TIMES MOROTAI, MALANG – Morula IVF Surabaya memperkuat kesadaran masyarakat tentang perlunya layanan fertilitas terpadu untuk mencapai keberhasilan mendapatkan buah hati.
Lewat acara 'Morula Goes To Kota Malang' di Grand Ballroom Hotel Grand Mercure, Minggu (4/5/2025), Morula IVF Surabaya ingin menjangkau masyarakat lebih luas khususnya di Malang Raya. Di dalam kegiatan tersebut, juga diperkenalkan program bayi tabung yang sudah mengusung teknologi canggih.
Dokter spesialis kandungan dan fertilitas dari Morula IVF Surabaya, dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(k), FICS mengatakan, tingkat kelahiran anak saat ini semakin minim, termasuk di wilayah Malang Raya.
Dari data yang didapatkan, tingkat kelahiran anak hanya 1,8. Artinya, setiap pasangan suami istri (pasutri) kebanyakan hanya memiliki satu anak, tak sampai dua anak seperti yang diharapkan dalam program KB (Keluarga Berencana).
“Rate-nya hanya 1,8. Artinya gak sampai punya dua anak untuk satu pasutri. Ini kan mengurangi populasi, maka kita kenalkan pentingnya program ini ke masyarakat,” ujar Arifin, Minggu (4/5/2025).
Untuk teknologi canggih yang diperkenalkan, yakni penggunaan teknologi Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) dan Pre Implantation Genetic Testing for Monogenic (PGT-M).
"Penggunaan teknologi di Morula IVF sangat modern. Lewat teknologi terbaru seperti PGT-A dan PGT-M, pasien bisa terbantu dengan menyaring dan memantau perkembangan embrio berkualitas, agar si anak ini bisa lahir dan bertumbuh kembang dengan baik tanpa membawa riwayat penyakit keturunan dari orang tua," ungkapnya.
Ia mengaku, teknologi tersebut sebelumnya lumrah digunakan di luar negeri. Namun kini di Indonesia sudah ada, yaitu di Morula IVF Surabaya.
"Jadi, si pasien tidak perlu sampai ke luar negeri segala. Karena di Morula IVF Surabaya sudah hadir, dan beberapa pasien berhasi menggunakan teknologi tersebut," katanya.
Diketahui, salah satu pasien yang sukses mencoba teknologi tersebut, yakni pasutri artis Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag.
"Kami bersyukur bisa menjadi bagian dari perjuangan Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag, dalam menjalani program IVF di Morula IVF Surabaya. Kami berhasil mewujudkan keinginan mereka, untuk menghadirkan buah hati yang ketiga tepat di tahun naga sesuai harapan mereka," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Teknik Reproduksi Berbantu Morula IVF Surabaya, Dr. dr. Jimmy Yanuar Annas, Sp.OG, Subsp. F.E.R. menegaskan komitmennya di dalam membantu pasangan suami istri yang ingin memiliki keturunan.
"Morula IVF Surabaya telah mengantongi akreditasi internasional Reproductive Technology Accreditation Committee (RTAC). Kami telah melayani pasien selama 12 tahun dan mempunyai tingkat keberhasilan sebesar 75 persen," terangnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Division Head of Operation Surabaya, dr Arik Lisarja. Dimana dengan adanya Morula IVF Surabaya, memudahkan pasien dari Malang mendapatkan pelayanan.
"Jadi, pasien dari Malang tidak sampai harus menginap. Tinggal datang ke kami, diperiksa dan bisa pulang di hari itu juga," imbuhnya.
Arik juga menambahkan, tingkat keberhasilan metode di Morula IVF dapat lebih tinggi asalkan pasien tidak datang terlambat.
"Untuk kriteria pasien yang ditangani, sebenarnya tidak ada. Tetapi biasanya, pasien terlambat baru skrining konsultasi di usia 35 tahun lebih. Justru, ini sudab telat karena dapat menurunkan angka keberhasilan," ucapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Morula IVF Surabaya Kenalkan Pentingnya Program Bayi Tabung Berteknologi Canggih
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ronny Wicaksono |