TIMES MOROTAI, SIDOARJO – Proses evakuasi korban runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, mulai mendekati titik krusial. Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, menyebut tim SAR gabungan kini berupaya membuka lapisan paling bawah bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk.
“Kalau lapisan paling bawah sudah terbuka, mudah-mudahan bisa terlihat korban lainnya untuk segera dievakuasi,” kata Nanang, jumat (3/10/2025).
Nanang melanjutkan, dari total tiga lantai bangunan musala yang runtuh, hanya tersisa satu lantai yang belum sepenuhnya terbuka.
“Mudah-mudahan pembersihan hari ini bisa lebih cepat sehingga korban dapat segera ditemukan dan dievakuasi,” ujarnya.
Nanang menegaskan, dengan terbukanya lantai dasar, peluang menemukan korban diperkirakan semakin besar.
Tim SAR gabungan pun bekerja dengan ekstra hati-hati mengingat puing-puing yang menumpuk masih rawan bergeser.
Sementara itu, berdasarkan data Basarnas, hingga Jumat siang tercatat 22 korban telah berhasil dievakuasi. Dari jumlah tersebut, sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.
Rinciannya, tiga jenazah dievakuasi ke RSI Siti Hajar Sidoarjo, dua jenazah ke RSUD Notopuro Sidoarjo, dan empat lainnya ke RS Bhayangkara Surabaya.
Identitas korban yang sudah terkonfirmasi antara lain Maulana Alfan Ibrahimavic (13), Mochammad Mashudulhaq (14), Muhammad Soleh (22), Rafi Catur Okta Mulya (17), dan M. Agus Ubaidillah (14).
Adapun empat jenazah yang ditemukan pada Jumat hingga pukul 14.00 WIB masih dalam proses identifikasi di Pos Mortem RS Bhayangkara Surabaya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Basarnas: Jika Lapisan Paling Bawah Reruntuhan Musalah Ponpes Al Khosiny Terbuka, Evakuasi Korban Akan Lebih Mudah
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Imadudin Muhammad |