TIMES MOROTAI, SURABAYA – Tampak dari bagian depan cafe, banyak pengunjung yang sekadar nongkrong sambil ngobrol. Kesan itu memudar saat mereka mulai membuka obrolan pekerjaan hingga pada titik kesepakatan bisnis. Ya, pemandangan ini kerap terjadi di Baradjawa Café Jalan Gayungsari, Kota Surabaya.
Café identik dengan tempat nongkrong dan bercengkrama melepas tawa setelah rutinitas pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran. Namun tidak dengan tempat kongkow satu ini, Baradjawa Café yang berdiri tahun 2022 menghadirkan suasana yang berbeda.
“Café ini terlihat landai dan memang tenang. Pengunjungnya datang dan pergi, kebanyakan mereka membicarakan bisnis atau usaha bersama. Jadi di Baradjawa semacam dealing café,” tutur Eri Setiawan, Komisaris Baradjawa Café, Minggu (15/6/2025).
Suasana Baradjawa Cafe, tersedia aneka kopi lokal pilihan, Minggu (15/6/2025).(Foto : Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
Baradjawa mempunyai dua tempat, outdoor dan indoor, ruangan untuk meeting juga ada. Pengunjung biasanya suka di joglo atau semi outdoor, meja dan kursinya vintage. Kesan kuno dengan kursi kayu di tahun 1960-an tampak terasa.
“Kalau konsep tradisional karena ada joglo ya dan kursi kuno, sebetulnya mengalir saja. Tidak secara sengaja kami bikin vintage, desainnya menyesuaikan segmentasi kita. Akhirnya memilih perpaduan heritage dan minimalis modern,” ungkap Eri saat ditemui di Baradjawa Café.
Sedangkan di ruangan indoor ada dua, di lantai satu dan dua. Di lantai satu designnya lebih minimalis modern, lantai dua lebih digunakan untuk ruangan meeting, kapasitasnya 30 orang.
Pengunjung lebih memilih joglo dibanding indoor, joglo memberi kesan santai dan bebas tidak terkukung pada ruangan yang serba tertutup.
Ramai Justru Saat Jam Kerja
Pengunjung terutama pebisnis terkadang memilih tempat yang lebih modern, sebaliknya pengunjung Baradjawa.
Mereka cenderung menginginkan suasana tenang tidak hiruk pikuk. Suasana ini didukung dengan properti serba kuno terutama di joglo atau semi outdoor.
“Banyak kalangan pebisnis yang datang ke sini, mereka bilang mungkin di sini jodoh karena dealing bisnis banyak yang goal,” ujarnya.
Berbeda dengan café lainnya, jika weekend tiba café selalu ramai. Sebaliknya pengunjung Baradjawa lebih memilih berkunjung hari biasa. Seperti instansi kedinasan sering mendatangi tempat ini sekedar meeting. Pun juga dengan para pebisnis yang lebih memilih hari biasa.
“Weekend malah sepi, yang ramai hari biasa dari Instansi maupun pebisnis lainnya. Mahasiswa juga ada tapi tidak sebanyak para pebinsis,” tuturnya.
Menu yang ditawarkan sendiri mulai dari herbal drink, espresso based, signature coffe, milk based, moctail, main course dan snack.
Ada juga makanan berat tradisional diantaranya rawon, soto iga dan bakso. Lokasi Baradjawa Café diujung perumahan Jalan Gayungsari, Surabaya, buka jam 07.00 WIB – 23.00 WIB. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Baradjawa Cafe Surabaya, Dikenal sebagai Tempat Dealing Bisnis dan Nongkrong Estetik
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Ronny Wicaksono |