https://morotai.times.co.id/
Ekonomi

Pusat Kuliner Morotai yang Dulu Ramai Sekarang Sepi Bagai Kuburan

Senin, 09 September 2024 - 12:33
Pusat Kuliner Morotai yang Dulu Ramai Sekarang Sepi Bagai Kuburan Salah satu Pusat Kuliner di Ex Lokasi Sail Indonesia di Morotai yang nampak sepi bak kuburan. Senin (9/9/2024). (FOTO: Abdul H Husain/TIMES Indonesia).

TIMES MOROTAI, PULAU MOROTAI – Sejumlah pusat kuliner dibawah naungan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara yang sebelumnya viral dan ramai peminat sekarang malah sepi bagaikan kuburan.

Tak nampak nampak terlihat, hiruk pikuk yang dulunya setiap hari nyaris dipadati pengunjung untuk mengantre berbagai pesanan makanan nusantara, kini mati suri, terbengkalai dan sulit bangkit lagi.

Diakui ada faktor yang mempengaruhi sehingga terjadinya demikian. Salah satunya, ada bencana kemanusiaan COVID-19 yang melanda Morotai (Dunia) sejak tahun 2020, membuat ruang gerak pengunjung dibatasi, sehingga berdampak pada sepi pembeli yang mengakibatkan para UMKM penjual aneka makanan sempat istrahat berjualan dan sulit untuk kembali lagi karena alasan kondisi ekonomi.

Hal tersebut pun menjadi salah satu alasan beberapa pengusaha memilih menutup lapaknya secara permanen. Namun ada juga yang bertahan hingga saat ini dalam kondisi ibarat hidup segan mati tak mau. Seperti beberapa lapak di pusat kuliner Ex Lokasi Sail Indonesia di Juanga Morotai sempat bangkit, sekarang terlihat ditinggalkan terbengkalai begitu saja tanpa penghuninya lagi.

Padahal lapak-lapak di pusat kuliner tersebut dulunya begitu populis dengan menu rahang tuna dan berbagai aneka makanan lainnya, sehingga acap kali pengunjung sering terlihat rela mengantre berjam jam demi dapat mencicipi gurih dan lezatnya menu spesial pesanan mereka, kini semua itu tinggal kenangan.

Kondisi yang sama juga dialami para pemilik lapak di pusat kuliner Bangsaha di seputaran Stadion Merah Putih MTQ, Darame. Pusat kuliner yang sempat populer karena menjadi tempat nongkrong para milenial hingga pejabat ini juga bernasib sama.

Kuliner yang buka siang hingga larut malam ini untuk menyeruput berbagai jenis hidangan dan minuman kopi serta aneka cemilan pun seluruhnya telah ditinggal pengelola.

Sementara pusat Kuliner Taman Kota Daruba juga nyaris mengalami nasib sama, sebagai Pujasera terkemuka di Morotai yang sangat tersohor dengan pengunjung terbanyak, juga pemiliknya kabur karena kolaps. Bagaimana tidak, dari sembilan lapak aktif yang terdapat dalam bangunan Kuliner, tertinggal tiga lapak yang masih mau bertahan dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Sementara enam lapak lainnya telah lama tutup karena sepi pembeli.

"Memang bencana COVID-19 menjadi salah satu faktor penyebab banyak pengelola lapak meninggalkan usahanya karena kondisi sepi. Namun, Kuliner Kedai Tuna milik saya di Ex Lokasi Sail tetap dibuka. Hanya pelayanannya tidak full lagi seperti sebelum COVID-19," ucap pengusaha muda juga selalu pemilik Kedai Tuna, Asyura Oemar, Senin (9/9/2024).

Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Syaban Lanoni mengakui kondisi Kuliner di tiga tempat tersebut sepi karena ditinggal pengelola dengan alasan kondisi ekonomi Morotai saat dan usai COVID-19 begitu memprihatinkan, sehingga sebagian besar belum dapat bangkit kembali, walaupun kondisi saat ini sudah semakin membaik.

"Lapak lapak yang tutup di Kuliner Ex Sail, maupun di Bangsaha dan Water Front City semuanya masih mempunyai pengelolanya. Hanya belum buka berjualan, alasan kondisi ekonomi yang belum stabil. Namun, saya sebagai Kadis Pariwisata sudah memberi ultimatum agar segera di buka kembali. Bila sampai waktu yang diberikan tidak dibuka maka, saya akan masukkan penjual lain yang sudah siap masuk," tegasnya.

"Karena saat ini kondisi Morotai sudah normal, sehingga banyak peminat yang mau tempati lapak lapak tersebut. Buktinya, sebagian masih tetap terus membuka lapaknya seperti biasa. Untuk itu, Dinas Pariwisata terus memantau bila sampai waktu yang diberikan pada akhir bulan ini tidak dibuka maka, kami tarik dan berikan ke pedagang lain yang telah menghubungi Dinas Pariwisata," pungkasnya.

Sementara pengamat ekonomi juga pelaku usaha di Morotai, Risno M, mengatakan Pemda Morotai sebagai pemilik aset harus tegas jangan hanya gertak, karena faktanya hingga saat ini banyak lapak yang belum dibuka, padahal saat ini banyak peminat yang mau tempati.

"Kondisi ekonomi Morotai sudah semakin membaik bila bandingkan dengan dua tahun lalu. Saya sebagai pelaku usaha merasakan langsung hal ini. Jadi Pemda harus tegas, jangan hanya gertak. Selain itu, Pemda memberi keringanan sewa lapak kepada pengguna demi merangsang pedagang berlomba lomba menempati lapak lapak yang telah lama ditutup itu," sarannya.

Sesuai hasil pantauan TIMES Indonesia sekira pukul 12:30-13.30 WIT, untuk delapan lapak di Ex Lokasi Sail tidak ada yang buka, bahkan terlihat sepi bagai kuburan, demikian juga lapak lapak di Kuliner Bangsaha. Sementara sembilan lapak di Kuliner Water Front City Taman Kota Daruba yang dulunya terkenal padat pengunjung hanya tiga lapak yang dibuka dan terlihat sangat minim pengunjung. (*)

Pewarta : Abdul Halil Husain
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Morotai just now

Welcome to TIMES Morotai

TIMES Morotai is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.