TIMES MOROTAI, PACITAN – Festival Rontek Pacitan 2025 yang akan digelar selama tiga hari pada 5-7 Juli mendatang menelan biaya hingga Rp150 juta dari APBD. Anggaran tersebut hanya dipakai untuk pelaksanaan inti, sementara para peserta tetap menanggung biaya perlengkapan secara mandiri.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pacitan, Turmudi, menjelaskan bahwa festival tahun ini terpaksa mengalami pengetatan anggaran dibanding sebelumnya.

"Kalau satu malam Rp50 juta, tiga malam berarti Rp150 juta. Kalau semalam habis Rp25 juta berarti tinggal dikalikan itu. Karena kita ngepres. Kita kena efisiensi 45 persen. Akhirnya kita juga gandeng OPD lain," ujar Turmudi saat ditemui, Rabu (2/7/2025).

Menurutnya, efisiensi anggaran ini membuat pemerintah daerah belum bisa memberikan bantuan untuk biaya operasional masing-masing peserta yang berasal dari kecamatan maupun sekolah.

"Karena ada efisiensi, jadi kita belum bisa membiayai masing-masing peserta dari setiap kecamatan maupun sekolah," tambahnya.

Total ada 15 kelompok yang akan ambil bagian dalam Festival Rontek kali ini. Meski tak mendapatkan sokongan dana, para peserta terpantau sedang mempersiapkan diri. 

Mulai dari latihan musik, menyiapkan pernak-pernik, menyewa alat, sound system, kostum, hingga kendaraan pengiring semuanya dilakukan secara mandiri.

"Ya memang masing-masing peserta mulai latihan, pernak-pernik, sewa alat, sound system, baju, kendaraan, itu tidak dapat anggaran dari Pemkab alias mandiri," jelas Turmudi.

Sementara itu, sistem penjurian Festival Rontek Pacitan tahun ini juga menggandeng juri dari luar daerah, antara lain Surabaya dan Surakarta. 

"Event ini kan promosinya sudah di Kemenpar, inginnya yang datang banyak juga dari luar," kata Turmudi.

Selain menampilkan parade Rontek di jalanan Pacitan, agenda festival juga akan dimeriahkan dengan pasar krempyeng yang menjual berbagai produk UMKM lokal. 

Secara khusus, pasar krempyeng ini mendapat dukungan penuh dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI (BPK Wilayah XI) yang berkantor di Trowulan, Mojokerto.

"Jadi untuk yang pasar krempyeng semuanya disupport dari sana," tutur Turmudi.

Meski gelaran Festival Rontek Pacitan 2025 menelan anggaran Rp150 juta dari APBD, namun peserta tetap menanggung biaya perlengkapan secara mandiri. (*)